Salam hangat, sobat sambat.
Sebelum mulai, kalian pasti punya sosok yang menginspirasi kan guys? Siapapun itu, pasti punya, dari mulai Nabi Muhammad (ini wajib dijadikan panutan ya), orang tua, idol, artis, dll. Pasti yang kalian jadikan panutan itu memang berbakat, banyak prestasi, akhlaknya baik. Ah, kalo ngomongin soal sosok yang menginspirasi, gue kepikiran sama satu perempuan yang memang prestasinya sangat bagus, akhlaknya baik, cerdas, cantik, semua orang pun suka sama sosok ini. Maudy Ayunda. Siapa yang gak kenal sama perempuan hebat ini? Cerdas, cantik, baik, idaman gak sih?
Beberapa waktu yang lalu, tanggal 2 Mei kemarin gue nonton Maudy Ayunda di kanal Youtube-nya
Boy William, mereka lagi jalan-jalan di Stanford University. Banyak banget cerita Maudy soal kehidupan kampusnya, perbedaan antara di Oxford dan Stanford. Gue akui, semua obrolan mereka di situ sangat bermakna dan bikin mikir. Of course, yang diajak bicara seorang Maudy Ayunda yang tidak diragukan lagi latar belakang pendidikannya. Dilema yang indah karena diterima di Universitas terbaik di dunia.
Gue mengutip perkataan Maudy yang memang relate dengan keadaan gue sekarang. Ada obrolan di mana Maudy ditanya sama Boy William, "What do you wanna be?" Nah, di situ Maudy bingung jawabnya. Boy juga dari ekspresinya agak heran Maudy terlihat berpikir and he said like "lo yang udah jadi 'somebody' aja bingung ditanya mau jadi apa?" intinya gitu. Akhirnya, Maudy jawab, "Menurut aku anak muda jangan terlalu panik kalo mereka blm tau apa yg mereka inginkan, kadang mimpi itu ya maju terus aja" (intinya kalo bahasa gua ya begitu).
Gue mengutip obrolan itu dan gue tulis di twitter pribadi gue seperti ini. Yang gue gak sangka adalah ternyata banyak orang menaruh perhatian sama apa yang gue tulis.
Ternyata responnya sangat mendebarkan hati gue. Gue bakal membahas tentang peran Maudy Ayunda ini memang sangat bisa menginspirasi semua orang.
Gak sedikit dari ribuan orang itu membalas tweet gue, most of them said they have no targets, no dreams, just doing their lives well. Ada juga yang membandingkan hidup mereka dengan Maudy, ya bilang Maudy kan lulusan Oxford, ada juga yang bilang "daa aku mah res-resan".
Gue mengutip obrolan tersebut bukan niat untuk membandingkan hidup kita dengan Maudy Ayunda. Sudah jelas berbeda, tapi yang gue garis bawahi adalah bahwa kita gak perlu takut dengan gak punya keinginan kedepannya. Gak perlu fokus untuk menjadi yang berat-berat, pada akhirnya kita sendiri yang susah untuk mencapainya. Jawaban dari Maudy gue akui sangat ringan, "mimpi itu ya maju terus aja". See? Sesederhana itu mengenai "mimpi".
Buat gue, siapapun kita, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan kita gak menjadi masalah untuk meraih mimpi. Ada orang tua yang gak dukung mimpi kita? Jelas banyak, banyak juga yang merespon demikian. Gue juga bukan tipe anak yang maksain keinginan gue, menuruti orang tua itu gak salah. Tinggal mindset kita yang diubah untuk mulai menyukai hal itu "love what you do".
Gue masih inget, seorang temen tanya ke gue "Lo abis lulus mau ngapain brin?" Itu pertanyaan yang menjebak, karena emang belum kepikiran apa-apa gue dengan santai menjawab "Jadi apa ajalah gua yang penting bisa hidup." Ternyata, kadang pertanyaan kayak gitu suka gak kepikiran karena yang gue lakukan sekarang belum tergambar langkah ke target apa yang gue inginkan, jadi yang penting adalah punya TARGET. Target gak usah terlalu jauh, "gue mau jadi profesor", mau jadi apalah terserah buat kedepannya. Target itu dibuat setiap hari, misalnya besok mau makan apa, mau ngerjain apa, mau baca novel apa, sesederhana itu dulu.
Dengan target yang kita buat setiap hari, terbentuklah langkah atau proses dari yang namanya "mimpi" atau keinginan yang mau kita capai. Kalo kalian gak bisa "do what you love" karena gak punya hal yang disukai atau ngelakuin apa aja deh. Lalu bilang "apa aja lah gue kerjain" itu gak jadi masalah, yang penting kita tidak menyerah untuk hidup kita sendiri.
Dari ribuan orang itu juga banyak yang bilang bangga sama Maudy Ayunda. Ada satu obrolan tentang Maudy punya rasa insecurity di sekitar teman-temannya. Insecure itu pasti semua orang merasakan bahkan seorang Maudy yang udah gue anggap cerdas, tapi masih minder sama temen-temennya. Insecure berarti wajar, tinggal kita menyikapinya seperti apa. Kalo mau nurutin rasa minder terus, kita yang bakal kalah.
Intinya, sosok menginspirasi itu untuk memotivasi kita. Gak harus jadi diri dia, gak harus seperti dia karena kita punya diri kita sendiri. Lakukan yang terbaik versi diri kita, bukan melakukan hal yang sama. Kemampuan orang berbeda-beda. Level kesanggupannya juga berbeda-beda. Setidaknya, dari sosok menginspirasi itu kita bisa ambil teladan atau hal yang dia lakukan bisa kita lakukan. Contohnya, tidak mudah menyerah.
Semua orang berhak punya mimpi, punya cita-cita, punya karya. Fokus sama apa yang kita kejar, bukan dengan apa yang mereka kejar. Fokus sama target, proses untuk mencapai tujuannya. Satu lagi, tanpa Tuhan kalian gak akan bisa mencapai semua itu, doa harus selalu mengiringi usaha. Selalu semangat dan berpikir positif dalam setiap hal.
Salam hangat, maniezz.
Nih kalo mau nonton Boy William dan Maudy Ayunda
https://youtu.be/rlbUcEaMLhc
Komentar
Posting Komentar