Hi, long time no see...
Apa kabar? Akhir-akhir ini semakin berat menjalani hidup bukan? Jangan menyerah, aku pun sama.
Banyak hal yang kualami beberapa bulan ke belakang bahkan untuk menceritakannya juga begitu berat, tapi tidak bisa menampung kesulitan ini sendirian. Klise.
Percayalah, tidak semua orang mampu menahan bebannya sendirian, bahkan semua orang tidak mampu. Aku terus mencoba menahannya, namun terkadang aku kalah.
Aku sudah kehilangan segalanya, meninggalkan segalanya. Aku pergi dan menjauh, sejauh mungkin untuk menemukan diriku, namun ternyata kadang aku merasa kehilangan semuanya.
Bahagia begitu sederhana memang, tapi kadang menyesakkan kalau harus merasakan bahagia sendirian.
Pernah kalian berpikir untuk egois dan membahagiakan diri sendiri dibanding orang lain? Aku rasa kalian harus tau timing yang pas untuk kapan mementingkan diri sendiri atau mementingkan orang lain. Seringkali orang bilang "Kalau mereka bahagia, aku juga bahagia." Nyatanya, tidak semua bekerja seperti itu.
Kebahagiaan orang berbeda satu sama lain, keinginan, pencapaian hingga selera, semuanya berbeda.
Aku percaya, orang-orang yang kukenal sekarang telah menemukan kebahagiaannya. Mereka bahagia menjadi orang dewasa, memiliki pasangan yang mereka pikir sungguh luar biasa. Mendapatkan cinta dari orang yang mereka cintai. Indah sekali.
Aku percaya, mereka juga sedang menahan beban menjadi orang dewasa. Kelelahan bekerja, demi mendapatkan uang yang cukup untuk membeli hal yang mereka inginkan sejak lama.
Menjadi dewasa atau berusaha menjadi dewasa itu melelahkan. Memendam perasaan yang kerap kali datang: gelisah akan hari esok atau memikirkan hal yang kerap kali terjadi: besok mulai kerja lagi.
Begitu terus, hingga terasa sangat melelahkan. Kalau boleh memilih, aku ingin memutar waktu di mana aku banyak bicara tentang si dia dengan kurang ajarnya mempermainkan hati wanita atau tentang ujian take home yang memakan waktu istirahat. Lucu sekali.
Berbeda dengan yang saat ini kujalani, banyak hal yang kerap kali terpendam hingga lupa apa yang sebenarnya ingin aku ceritakan. Banyak juga tanya, yang sebenarnya ingin aku tanyakan namun kerap kali lupa, karena sudah tidak sejalan.
Hiruk pikuk dunia menjadi alasan bahkan pemikiran tidak lagi sejalan menjadikanku kembali menjadi si pendiam. Enggan membuka diri, apa yang sedang dirasakan.
Tadinya, aku selalu mudah percaya untuk menceritakan semua yang terjadi, namun sekarang tidak. Semua terasa kelu dan hanya dibiarkan berlalu.
Pemikiran hari ini, selalu tentang aku dan seputar hal itu-itu saja. Sehingga aku lupa, aku memiliki mereka yang siap sedia. Namun keraguan selalu datang duluan, hingga meninggalkan chat yang sudah kubuka. Enggan dan segan
Aku sudah melihat mereka bahagia, itu sudah cukup. Jalannya sudah berbeda, kebahagiaannya pun berbeda. Sedekat apapun, jalan hidupku dengan orang lain sangat berbeda.
Bahagia bukan cuma soal nikah, tunangan atau dapat pasangan. Terkadang bahagia hanya dari punya uang atau sekadar rebahan sambil twitteran.
Intinya, kalian begitu berharga dan berhak bahagia walaupun hidup gak selamanya tentang bahagia, tapi dari hal tersulit pun ada secercah harapan untuk bahagia.
Komentar
Posting Komentar