Selamat Tinggal (Lynn)

Perih, itulah yang kurasakan saat ini. Ruang dan waktu seakan mengutukku sangat teganya. Mereka membiarkan Ted meninggalkanku sendirian di ruang ini. Dia bilang dia akan bertahan bersamaku, namun nyatanya dia pergi. Ted bersamaku selama dua tahun terakhir. Terkurung di dalam ruang dan waktu yang sama, menghabiskan hari-hari bersama. Ted terkadang pergi karena bosan dengan berada di dalam ruang ini. Namun, dia kembali lagi ke ruang ini, bersamaku. Ted seringkali mengingkari janjinya, tapi aku bisa memakluminya sampai pada akhirnya aku lelah. Aku merasa Ted mempermainkanku. Dengan meninggalkan ruang ini lalu pergi dan kembali lagi. Selalu berulang-ulang. Tapi aku tetap menunggunya pulang. Ted bilang dia cuma ingin aku untuk mendengar ceritanya. Aku percaya, aku senang mendengarkan orang bercerita. Aku tahu dunia luar dari Ted karena Ted suka sekali berpetualang mencari pengalaman baru. Aku percaya karena Ted selalu mengatakan kebenaran kepadaku. Tapi, aku berpikir itu hanya kepercayaan penuhku terhadap Ted.

"Aku gak mau kamu keluar dari ruang ini". Aku tanya mengapa, Ted diam. Begitu terus berulang-ulang.

Akhir-akhir ini Ted jarang kembali ke ruang ini. Dia bilang dia sibuk. Ted hanya seminggu sekali ke ruang ini. Ted cerita juga hanya sedikit. Aku menghabiskan waktu mendengar ceritanya, tapi akhir-akhir ini dia tidak menceritakan apa pun.

Bosan. Ted tidak mengatakan itu, tapi aku tahu. Hari-hariku sepi tanpa Ted. Waktuku tersita untuk menunggunya kembali. Namun, nihil. Ted belum kembali juga.

Satu bulan kemudian Ted menemuiku di ruang dan waktu yang sama saat dua tahun lalu Ted mengatakan ingin bersamaku. Ted bilang, "aku hanya butuh kamu sebagai teman cerita". Air mataku tumpah dan sumpah serapahku terhadapnya tidak terkendali.

Dua tahun lamanya di ruang dan waktu yang aku lalui bersamanya ini, dia mengatakan hanya sebatas itu. Ternyata, Ted menemukan cinta yang lain di luar sana. Aku tidak tahu karena aku terjebak di ruang dan waktu yang aku anggap hanya ada aku dan Ted.

Bodoh. Memang, aku terlalu bodoh menunggunya kembali dan terlalu percaya bahwa dia hanya ingin aku di ruang dan waktu yang sama ini. Ternyata, aku hanya seorang diri yang terjebak dalam ruang dan waktu ini. Apakah Ted jahat? Tidak. Hanya aku yang bodoh dan terlalu mengharapkannya. Sehingga tanpa sadar aku mematahkan hatiku sendiri. Ted? Dia akan baik-baik saja. Aku yakin. Dia pemberani dan dia punya banyak teman untuk mendengar ceritanya yang hebat, tanpa aku pun dia bisa.

Ted periang dan senang selalu. Dia baik pada semua orang. Aku yakin orang-orang diluar sana akan senang bersamanya. Ted pernah bilang, "aku ini penebar kebahagiaan". Memang dia penebar kebahagiaan. Meskipun bagiku bahagia yang dia berikan itu semu.

Selamat tinggal, Ted. Aku merindukanmu walau mustahil aku mengucapkannya padamu. Aku merindukan ruang dan waktu ini bersamamu. Sekarang, aku juga ingin keluar dari ruang dan waktu ini bersamamu. Ruang dan waktu ini akan menjadi kenangan untuk kau dan aku, bukan kita.

Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu, Ted. Saat kau kembali nanti, aku tidak akan menemuimu di ruang dan waktu yang sama karena aku sudah mengubur ruang dan waktu ini bersamaan dengan kepergianmu dari hidupku.

Komentar

  1. Tweed kenapa nyianyiain perempuan yg udah setia nunggu😢😖
    Tau banget itu gimana rasanya jd perempuannya😢😭

    BalasHapus
  2. Bagus bangeet briin.. berasa jadi tokoh perempuannya.. terbawa hanyut oleh kisahnya..

    BalasHapus
  3. Kenapa gua sedih ya bacanya😢

    BalasHapus

Posting Komentar